"aku takut , waktu terlalu cepat berlalu sehingga aku tak sempat mencintai kamu ..
aku takut , kesempatan terlalu singkat untuk dapat milikimu .."
setiap saat, kata itu menggema di fikiran dan hatiku.. entah apa yang membuat nya begitu ingin mendobrak akal sehatku.. apakah karna sepercik sayangku padanya ? yang mungkin kini bukan lagi percikan, melainkan lautan.. ataukah karna segumpal kepedulianku ? yang pasti kini bukan lagi gumpalan, melainkan menggunung ..
begitu besar .. begitu dalam jika dia bisa selami hatiku .. begitu meninggi jika dia bisa memanjat rasaku ..
harusnya sudah menguatkan ku dan dapat membuatku teguh.. tapi ternyata ....
aku hanya lah si pengecut yang bersembunyi di balik "senyuman" yang sama sekali tak bisa di sebut sebagai sebuah senyuman ..melainkan lebih terlihat bagai sebuah tangisan..
rasanya tak ingin membiarkan semua berakhir begitu saja .. rasanya tak mau jika harus berpisah tanpa ada memori walau selembar saja ..
tapi untuk apa mengharapkan semua itu .. untuk apa aku berani mengharapkan sebuah kenangan dan sebuah rasa.. jika aku tak pernah mau mencoba mengatakan yang sesungguhnya..
lalu untuk apa ku tahan setia ku.. jika tidak untuk dia ketahui .. apakah cinta ku pupuk dan kusiram, hanya untuk sebuah hiasan di hati.. yang mungkin lama lama akan melayu ?
si pengecut yang tidak pernah mencoba untuk menjadi pemberani yang tegar .. pada akhirnya hanya satu yang akan ku dapatkan di karnakan ke takutanku .. yaitu penyesalan ..
penyesalan yang mungkin takkan bisa kulupakan..
hanya tangisan di ranjangku .. tempat mencurahkan segala kemunafikanku..
hanya bisa mendapatkan mata membengkak dan sesak dalam rasa..
mataku lelah untuk memandang.. bibirku lelah untuk berucap.. Hatiku lelah menopang luka.. perasaanku lelah ..
sampai sinikah .. aku kan memangkul perasaan yang mengekang ini ?
ah ...
bukan ...
sampai sinikah.. aku sanggup mempertahankan perasaan indah ini ?
aku menangis ..
0 komentar:
Posting Komentar