mengapa semua yang kuanggap sempurna. . menjadi hal yang teramat tak mungkin. .
cinta yang slalu menghiasi jiwa. . cinta yang mengajarkanku tuk hidup. . cinta yang menemani kerisauan hati. .
ternyata. . SEMUUU. . . . .
bukan pendapatku semua semu. .
namun karna takdir yang mempersalahkan semua yang kuharap biru . .
dan bulan pun meredup saatku bertanya. .
akankah ada keajaiban kan cintaku . . "takkan pernah bisa"
jawaban itu tiba-tiba menghiasi hati . .
apa yang tak bisa? cinta inikah? mengapa?
haruskah aku mencari kesalahan dalam cintaku dan cintanya . . .
ataukah memang kebenaranlah yang tak pernah tersirat . .
hingga suatu waktu. . dimana hatiku semakin mabuk kan cintanya. .
aku diharuskan memilih . . memangkul aib atau tinggalkan segala tentang dia. .
mencoba tak memilih keduanya dan trus berfikir bagaimana caranya . .
namun waktu menyempit . .
mau tak mau. . aku . . pergi . . lepaskan cintanya. .
cintanya yang tlah memberi sejuta keindahan. .
betapa musnah segala asa yang dulu memuncak . . tiada daya menatap apa yang harus kuperbuat kemudian . .
"tanpa dia aku takut"
cocokkah bila kuucapkan demikian?
bukankah lebih menakutkan bila aku trus bersamanya . .
bukan . . bukan dalam arti itu . .
aku takut. . takut bila aku tak bisa lagi menjaganya. .
seberapapun dalamnya kucoba tuk hentikan cinta ini. .
perhatianku kan kamu tak pernah pudar dan lapuk . .
tapi . .
bahkan otakku tak pernah berfikir. . .
kau begitu cepat mencari pengganti diriku dan cintaku. .
mungkin mudah bagimu . . lupakan semua cinta yang dulu terpatri. .
namun bagiku. .
lupakan semua bagai aku harus menancapkan linggis ke dalam dadaku. .
0 komentar:
Posting Komentar